METODOLOGI PENGAJARAN

25 Oktober 2013

METODOLOGI PENGAJARAN


I.       PENDAHULUAN
Apabila kita menganalisa faktor-faktor yang bekerja secara simultan pada waktu praktek pendidikan dan pengajaran berlangsung, maka kita akan menemukan komponen-komponen atau faktor-faktor pelajar yang belajar. Tujuannya pengajaran yang menjadi sasaran aktifitas, situasi pada waktu berlangsungnya pengajaran, jalannya  pengajaran, bentuk pengajaran, alat-alat pelajaran, alat-alat peraga, cara menilai, alat penilaian, metode mengajar, dsb.
Dalam makalah ini akan diuraikan secara agak mendalam dan meluas salah satu dari komponen tersebut di atas yaitu komponen metode mengajar. Ada banyak hal yang dapat dibicarakan tentang metode mengajar itu misalnya perumusan metode mengajar, bermacam-macam metode mengajar, kebaikan dan kelemahan metode tertentu. Faktor-faktor yang perlu diperhatikan dalam memilih metode yang akan dipakai, serta mengapa dipakai bermacam-macam metode pembicaraan tentang aspek-aspek yang menyangkut metode mengajar tersebut terdapat dalam suatu ilmu yaitu metodologi mengajar.

II.    PEMBAHASAN
Istilah metodologi pengajaran terdiri dari metodologi dan pengajaran. Istilah metodologi terdiri dari metode dan logi. Metode berasal dari bahasa Greeka, Metha (melalui/melewati) dan hodos (jalan/cara). Metode berarti jalan atau cara yang harus dilalui untuk mencapai tujuan tertentu. Logi berasal dari kata logos yang artinya ilmu. Dengan demikian maka metodologi berarti suatu ilmu yang membicarakan tentang jalan atau cara yang harus dilalui untuk mencapai tujuan tertentu. Istilah pengajaran berakar dari kata “ajar” yang mendapat awalan pe- dan akhiran -an menjadi pengajaran yang artinya proses penyajian bahan pelajaran. Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa metodologi pengajaran adalah suatu ilmu yang membicarakan tentang cara atau jalan yang harus dilalui untuk mencapai tujuan pengajaran. Cara atau jalan yang harus dilalui itu dalam dunia pendidikan dinamakan metode mengajar. Metode mengajar dalam dunia pengajaran berfungsi sehingga salah satu alat untuk menyajikan bahan pelajaran dalam rangka pencapaian tujuan pengajaran.[1]
A. Jenis-Jenis Metode Pengajaran
1.                  Metode Ceramah
Adalah cara menyampaikan ilmu pengetahuan kepada anak didik yang dilakukan oleh guru secara lisan.[2]
Keuntungan :
a.       Ketertiban kelas mudah menjaganya atau dengan kata lain guru mudah menguasai kelas.
b.      Menghemat baik waktu maupun modal lainnya karena dalam waktu terbatas guru dapat memberikan bahan yang banyak terhadap pelajar yang berjumlah banyak.
c.       Melatih pengajar untuk menggunakan pendengarnya dengan baik serta menangkap dan menyimpulkan isi ceramah dengan cepat dan tepat dalam waktu singkat.
Kelemahan :
a.       Kurang memungkinkan pelajar untuk mengemukakan pendapatnya.[3]
b.      Guru tidak dapat mengetahui sampai dimana siswa telah memahami materi yang telah dibicarakan.
c.       Pada siswa dapat terbentuk konsep yang lain dari kata-kata yang dimaksudkan oleh guru tersebut.[4]
2.                  Metode Tanya Jawab
Adalah metode mengajar yang memungkinkan terjadinya komunikasi langsung antara guru dan siswa.[5] Metode ini dimaksudkan untuk merangsang, berpikir, dan membimbing dalam mencapai kebenaran.[6]

Keuntungan :
a.       Metode ini dapat memperoleh sambutan yang lebih aktif bila dibandingkan dengan hasil metode ceramah.
b.      Memberi kesempatan kepada siswa untuk mengemukakan hal-hal yang belum jelas sebagai guru dapat menjelaskan kembali.
c.       Mengetahui perbedaan pendapat antara siswa dan guru, dan akan membawa ke arah suatu diskusi.
Kekurangan :
Metode ini menimbulkan penyimpangan dari pokok persoalan, lebih-lebih jika siswa memberi jawaban atau mengajukan pertanyaan yang dapat menimbulkan beberapa masalah baru dan kemudian menyimpang dari pokok. Persoalan atau menimbulkan pokok pembicaraan baru.[7]
3.                  Metode Diskusi
Adalah salah satu cara mendidik yang berupaya memecahkan masalah yang dihadapi, baik dua orang atau lebih yang masing-masing mengajukan argumentasinya untuk memperkuat pendapatnya dan mendapatkan hal yang disepakati.
Kelebihan :
a.       Melatih peserta didik mengembangkan keterampilan bertanya, berkomunikasi, menafsirkan dan menyimpulkan bahasan.
b.      Melatih dan membentuk kestabilan sosial emosional
c.       Melatih peserta didik untuk berani berpendapat tentang suatu masalah.[8]
Kekurangan :
a.       Sulit bagi guru untuk meramalkan arah penyelesaian diskusi
b.      sulit bagi siswa untuk mengatur cara berpikir ilmiah.
4.                  Metode Demonstrasi
Merupakan metode mengajar yang sangat efektif dalam menolong siswa-siswi mencari jawaban atas pertanyaan seperti, bagaimana?, terdiri dari apa? Dan sebagainya.

Kelebihan :
a.       Perhatian siswa lebih mudah dipusatkan pada proses belajar dan tidak tertuju pada hal-hal lain.
b.      Dapat mengurangi kesalahan karena siswa telah memperoleh gambaran yang jelas dari hasil pengamatannya.
c.       Siswa akan memperoleh pengalaman praktek.
Kekurangan :
a.       Tidak cukupnya alat mengakibatkan tidak setiap siswa mendapat kesempatan untuk mengadakan eksperimen
b.      Jika eksperimen memerlukan jangka waktu yang lama siswa harus menanti untuk melanjutkan pelajaran
c.       Kurangnya persiapan dan pengalaman pada siswa akan menimbulkan kesulitan di dalam melakukan eksperimen.
5.                  Metode Pemberian Tugas Belajar Dan Resitasi
Dalam percakapan sehari-hari metode ini terkenal dengan sebutan pekerjaan rumah. Sebenarnya metode ini lebih luas daripada pekerjaan rumah saja karena siswa dalam belajar tidak hanya di rumah, mungkin di laboratorium, di halaman, perpustakaan, dll.
Kelebihan :
a.       Pengetahuan yang diperoleh dari hasil belajar eksperimen akan lebih lama dapat diingat
b.      Murid berkesempatan memupuk perkembangan dan keberanian mengambil inisiatif, bertanggung jawab dan berdiri sendiri.
Kelemahan :
a.       Seringkali siswa melakukan penipuan dimana siswa hanya menyalin atau meniru hasil pekerjaan orang lain.
b.      Adakalanya tugas itu dikerjakan oleh orang lain.
6.                  Metode Karyawisata
            Dengan metode ini bahwa siswa-siswi dibawah bimbingan guru pergi meninggalkan sekolah menuju ke satu tempat untuk menyelidiki atau mempelajari hal-hal tertentu.

Kelebihan :
a.       Siswa dapat mendapatkan informasi dengan jalan mengadakan wawancara atau mendengarkan ceramah yang diberikan petugas tempat karyawisata.
b.      Siswa dapat menjawab pertanyaan dengan melihat, mendengar, mencoba, dan membuktikan secara langsung obyeknya.
c.       Siswa dapat mencoba turut serta di dalam suatu kegiatan.
Kelemahan :
a.       Jika karya wisata sering dilakukan akan mengganggu rencana pelajaran
b.      Kadang mendapat kesulitan dalam bidang pengangkutan
c.       Jika tempat yang akan dikunjungi itu sukar diamati akibatnya siswa menjadi bingung dan tidak akan mencapai tujuan yang diharapkan .[9]
7.                  Metode Kerja Kelompok
Adalah suatu cara menyajikan bahan pelajaran dengan menyuruh pelajar (setelah dikelompokkan) mengerjakan tugas tertentu untuk mencapai tujuan pengajaran.
Kelebihan :
a.       Terbinanya kerjasama
b.      Pelajar akan terlatih bagaimana cara memimpin
c.       Terpupuk serta terpeliharanya persatuan
Kekurangan :
a.       Jika kelompok terdiri dari pelajar yang cerdas maka akan lebih berhasil daripada kelompok kerja yang sedang atau kurang.
b.      Jika hubungan antar anggota tidak baik maka perasaan kelompok dan tanggung jawab tidak akan terbentuk
c.       Pemimpin yang membagi tugas tidak adil maka hasil kelompoknya kurang baik.[10]
8.                  Metode Dikte
Adalah suatu cara menyajikan bahan pelajaran dengan menyuruh pelajar menyalin apa-apa yang dikatakan oleh guru.
Kelebihan :
a.       Mudah menjaga tata tertib kelas
b.      Para pelajar berlatih menulis dengan cepat dan tepat.
c.       Baik digunakan apabila guru menyajikan perumusan-perumusan.
Kelemahan :
a.       Pelajar kurang aktif karena ia hanya mendengar dan menyalin apa-apa yang dikemukakan guru secara lisan.
b.      Metode ini melelahkan pelajar.[11]
9.                  Metode Problem Solving
Adalah suatu cara menyajikan bahan pelajaran dengan menghadapkan kepada persoalan yang harus dipecahkan atau diselesaikan dalam rangka pencapaian tujuan pengajaran.[12]
Kelebihan :
a.       Adanya masalah yang jelas untuk dipecahkan dan masalah ini harus tumbuh dari siswa sesuai dengan taraf kemampuannya.
Kelemahan :
a. Metode ini akan melibatkan banyak kegiatan sendiri dengan bimbingan  dari para pengajar.[13]
10.              Metode Resource Person
Yang dimaksud resource person Adalah orang luar (bukan guru) yang memberikan pelajaran kepada siswa, orang luar ini diharapkan memiliki keahlian khusus.
Kelebihan :
a. Siswa dapat mengetahui sesuatu yang baik dan benar karena resource person tersebut memiliki keahlian sesuai dengan bidangnya.
Kekurangan :
a.       Pengeluaran biaya lebih besar


11.              Metode Simulasi
Adalah cara untuk menjelaskan sesuatu melalui perbuatan yang bersifat pura-pura atau melalui proses tingkah laku mutasi, atau bermain peran mengenai tingkah laku yang dilakukan seolah-olah dalam keadaan yang sebenarnya.
Kelebihan :
a.       Memperoleh pemahaman tentang suatu konsep atau prinsip
b.      Meningkatkan keaktifan belajar dengan melibatkan siswa dalam mempelajari situasi yang hampir serupa dengan kejadian yang sebenarnya.[14]
Kelemahan :
c.       Banyak siswa yang lupa
12.              Metode Mengajar Berprogam
Adalah suatu cara menyajikan bahan pelajaran dengan menggunakan alat tertentu untuk mencapai tujuan pengajaran.
Kelebihan :
a. Para pelajar aktif mengikuti pelajaran karena ia harus melibatkan diri selain    kepada bagaimana menyusun jawaban yang benar, ia juga harus dapat menggunakan alat pengajar tersebut.
            Kelemahan :
         a. Memproduksi alat-alat pengajar membutuhkan biaya yang mahal.

B. Faktor-Faktor Dalam Memilih Metode Mengajar
            Apabila kita ingin memotong sebuah kawat maka kita menggunakan gunting dari besi, apabila sepotong besi yang akan kita potong maka kita akan menggunakan gunting dari baja.  Terpotong tidaknya kawat dan besi di atas tergantung dari berbagai faktor diantaranya kualitas kawat dan besi, faktor kualitas alat pemotong juga turut menentukan. Selain itu, faktor pemakai dari pemotong alat tersebut bahkan amat menentukan berhasil atau tidaknya memotong benda-benda itu, Karena walaupun alat pemotongnya baik atau berkualitas tetapi bila si pemakai tidak terampil maka tujuannya yaitu terpotongnya benda-benda itu tidak akan tercapai.
            Dari uraian di atas ternyata bahwa ada beberapa faktor yang harus diperhatikan dalam memilih metode yang akan digunakan dalam menyajikan bahan pelajaran atau mengajar. Faktor-faktor yang dimaksud antara lain adalah sebagai berikut :
1.      Tujuan yang Hendak Dicapai.
Setiap orang yang mengerjakan sesuatu haruslah mengetahui dengan jelas tentang tujuan yang hendak dicapainya. Demikian juga pendidik yang bertugas mendidik dan mengajar haruslah mengerti dengan jelas tentang tujuan pendidikan. Pengertian akan tujuan pendidikan itu mutlak perlu sebab tujuan itulah yang akan menjadi sasaran dan menjadi pengarah daripada tindakan-tindakannya dalam menjalankan fungsinya sebagai guru.
2.      Pelajar
Para pelajar yang akan menerima dan mempelajari bahan pelajaran yang akan disajikan guru, harus pula diperhatikan dalam memilih metode mengajar dan penggunaan suatu metode mengajar haruslah sesuai dengan kemampuan serta kepribadian para pelajar . Ini perlu sebab apabila guru ingin berhasil dalam memajukan pribadi pelajar maka metode mengajarpun harus dapat mengena kepada pelajar.
3.      Fasilitas
Yang dimaksud dalam faktor fasilitas ini antara lain, ruang, waktu, alat-alat praktikum, buku-buku, dll. Fasilitas ini turut menentukan metode mengajar yang akan dipakai oleh guru. Pada umumnya apabila fasilitas kurang atau tidak ada, maka guru cenderung menggunakan metode ceramah karena metode ini tidak menuntut fasilitas yang banyak.
4.      Guru
Guru yang bahasanya kurang baik dan tidak bersemangat dalam berbicara, maka ia tidak akan memilih metode ceramah dalam menyajikan bahan pelajaran. Dari apa yang dikemukakan di atas dapat disimpulkan bahwa pribadi, pengetahuan, dan kecekatan guru amat menentukan metode mengajar yang akan digunakannya.
5.      Situasi
Yang termasuk dalam situasi yang dimaksudkan disini adalah keadaan para pelajar ( yang menyangkut kelelahan mereka, semangat mereka, dll) keadaan cuaca, keadaan guru, dan keadaan kelas-kelas yang berdekatan dengan kelas yang akan diberi pelajaran dengan metode tertentu.

C. Mengapa Dipakai Bermacam-Macam Metode Mengajar
Ada beberapa alasan mengapa guru memakai bermacam-macam metode mengajar antara lain adalah sebagai berikut :
1.      Menambah Pengalaman
Metode aktifitas tertentu menuntut aktifitas misalnya metode ceramah terutama menuntut aktifitas rohani, metode perkunjungan studi menuntut aktifitas rohani dan jasmani. Selain dari yang disebutkan di atas, apabila pelajar diberi dengan metode diskusi, tanya-jawab, dsb maka pengalaman pelajar akan jauh lebih baik.
2.      Mencegah Serta Mengurangi Kelelahan Dan Kebosanan
Apabila para guru hanya menggunakan metode tertentu saja, maka kemungkinan timbulnya kelelahan dan kebosanan (baik guru maupun pelajar) lebih besar daripada penggunaan metode yang bermacam-macam.
3.      Membangkitkan Minat Serta Perhatian
Dalam praktek pendidikan dan pengajaran guru sering menghadapi para pelajar yang tidak atau kurang berminat terhadap bahan pelajaran, akibatnya perhatian pelajar juga tidak atau kurang terhadap bahan pelajaran. Apabila para pelajar tidak atau kurang berminat dan tidak memperhatikan terhadap bahan pelajaran yang sedang disajikan, maka guru hendaknya menerangkan tentang manfaat dari bahan yang mana hal ini dapat membangkitkan minat perhatian para pelajar.
4.      Membina Kerjasama
Kerjasama antar pelajar dengan guru mutlak diperlukan dalam dunia pendidikan dan pengajaran. Metode yang baik untuk memupuk dan memperkembangkan kerjasama adalah metode karya wisata, dll.
5.      Meningkatkan Mutu Pendidikan Dan Pengajaran
Apabila guru hanya menggunakan metode-metode tradisionil saja, maka mutu pendidikan dan pengajaran akan tetap, tetapi apabila guru memakai metode-metode tradisionil dan modern maka mutu pendidikan dan pengajaran akan meningkat.[15]

III.       KESIMPULAN
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa metode mengajar dalam dunia pendidikan sangat diperlukan karena berfungsi sebagai salah satu alat untuk menyajikan bahan pelajaran dalam rangka pencapaian tujuan pengajaran. Dalam metode mengajar diperlukan jenis-jenis metode mengajar diantaranya, metode ceramah, tanya-jawab, karyawisata, diskusi, kerja kelompok, dll. Para guru yang harus memperhatikan dalam memilih metode yang akan digunakan dalam mengajar diantaranya, tujuan yang hendak dicapai, fasilitas, situasi, dsb. Dan para guru juga harus memakai bermacam-macam metode dalam mengajar, hal tersebut bertujuan agar menambah pengalaman, mencegah serta mengurangi kelelahan dan kebosanan, membangkitkan minat dan perhatian, serta meningkatkan mutu  pendidikan dan pengajaran.

IV.       PENUTUP.
Demikian makalah ini kami buat dengan harapan dapat bermanfaat bagi pemakalah khususnya dan bagi pembaca pada umumnya. Kami sadar masih banyak kesalahan dalam diri kami pad penyusunan makalah ini karenanya kami mohon kritik dan saran yang konstruktif demi kemajuan yang lebih baik dimasa yang akan datang.



DAFTAR PUSTAKA

Abdul Majid, S.Ag., M.Pd, Perencanaan Pembelajaran, Bandung : PT. Remaja Rosdakarya, 1981
Drs. Lgn Ulihbukit Karo-Karo, Metodologi Pengajaran, Salatiga : CV. Saudara, 1981
DR. Nana Sudjana, Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar, Bandung : Sinar Baru Algensindo, 1995
Prof. Dr. Winarno Surachmad, Metodologi Pengajaran Nasional, Bandung : CV. Jemmars



[1] Drs. Lgn Ulihbukit Karo-karo, Metodologi Pengajaran, Salatiga : CV. Saudara, 1981, Hal. 3-4
[2] Abdul Majid, S.Ag., M.Pd, Perencanaan Pembelajaran, Bandung : PT. remaja Rosdakarya, 1981, Hlm. 137
[3]  Drs. Lgn Ulihbukit Karo-karo, Op.Cit, hlm. 11
[4]  Prof. Dr. Winarno Surachmad, Metodologi Pengajaran Nasional, Bandung : CV. Jemmars, Hlm. 77
[5]  DR. Nana Sudjana, Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar, Bandung : Sinar Baru Algensindo, 1995, Hlm. 79
[6]  Abdul Majid, Op.Cit. Hlm. 82
[7]  Prof. Dr. Winarno, Op. Cit. Hlm. 82
[8]  Abdul Majid, Op. Cit. Hlm. 141-142
[9]  Prof. Dr. Winarno, Op. Cit, Hlm. 85-94
[10]  Drs. Lgn. Ulihbukit Karo-Karo, Op.Cit. Hlm. 56-58
[11]  Ibid, Hlm. 15-16
[12]  Ibid. Hlm. 45
[13]  DR. Nana Sudjana, Op. Cit. Hlm. 85-86
[14]  Ibid. Hlm. 88-90
[15]  Drs. Lgn. Ulihbukit Karo-karo, Op. Cit. Hlm. 84-93
Share:
Diberdayakan oleh Blogger.