PENGARUH PENERAPAN METODE RESITASI TERHADAP KEMANDIRIAN PESERTA DIDIK DALAM BELAJAR PAI

1 Maret 2011

PENGARUH PENERAPAN METODE RESITASI TERHADAP KEMANDIRIAN PESERTA DIDIK DALAM BELAJAR PAI


Kegiatan belajar mengajar adalah suatu kondisi yang dengan sengaja diciptakan. Gurulah yang menciptakan guna membelajarkan anak didik. Guru yang mengajar dan anak didik yang belajar perpaduan dua unsur manusiawi ini lahirlah interaksi edukatif yang memanfaatkan bahan sebagai mediumnya. Disana semua komponen pengajaran diperankan secara optimal guna mencapai tujuan pengajaran yang telah ditetapkan sebelum pengajaran dilaksanakan.
Kegiatan belajar mengajar harus selalu ditingkatkan seefektif dan seefisien mungkin. Dengan banyak kegiatan pendidikan disekolah dalam usaha meningkatkan mutu dan frekuensi isi pelajaran, maka sangat menyita waktu siswa untuk melaksanakan kegiatan belajar mengajar tersebut. Guru perlu menggunakan jam tambahan, sebab bila hanya menggunakan seluruh jam pelajaran yang ada untuk tiap mata pelajaran, hal itu tidak akan mencukupi tuntutan tiap mata pelajaran yang diharuskan, yang tercantum dalam kurikulum. Seperti halnya dalam mata pelajaran PAI yang menyangkut multi dimensional, apalagi dalam peljaran PAI waktu yang disediakan disekolah sangat terbatas. Oleh karena itu dengan metode resitasi maka dapat mengatasi problem kekurangan jam pelajaran.
Selain dapat mengatasi kekurangan jam pelajaran, pemberian tugas juga berpengaruh kepada anak didik, yaitu terbinanya kemandirian, bertanggungjawab, sarana menggairahkan siswa untuk belajar.
Penerapan metode resitasi memiliki kebaikan sebagai teknik penyajian ialah karena siswa mendalami dan mengalami sendiri pengetahuan yang dicarinya, maka pengetahuan itu akan tinggal lama didalam jiwanya. Pada kesempatan ini siswa juga dapat mengembangkan daya berfikir sendiri, daya inisiatif, daya kreatif, tanggungjawab dan juga melatih berdiri sendiri.
Kemandirian belajar seseorang adalah suatu bentuk belajar yang berpusat pada kreasi siswa dari kesempatan dan pengalaman penting siswa sehingga ia mampu, percaya diri, memotivasi diri dan sanggup belajar setiap waktu.
Kemandirian belajar siswa perlu diupayakan dan dilatih tanpa adanya latihan siswa tidak mampu mandiri dalam melakukan kegiatan belajar secara sendiri kemandirian dapat dicapai jika seorang anak diberi makin banyak dan makin banyak kesempatan untuk menjelajahi, mencoba, dan mengontrol kesalahan-kesalahan sendiri.
Dengan metode resitasi sebenarnya mempunyai tujuan yang utama yaitu melatih siswa untuk berdiri sendiri (mandiri) disamping memupuk inisiatif, merangsang motivasi, dan memperoleh pengalaman yang terintegrasi karena tugas maka siswa akan terdorong untuk mengajarkan secara sungguh-sungguh. Dengan metode ini siswa melaksanakan latihan-latihan selama sesuatu dapat lebih mendalam. Dengan pengertian lain, resitasi yang diberikan guru dapat merangsang siswa untuk aktif belajar. Hal ini terjadi, karena siswa memperoleh pengetahuan serta ketrampilan siswa di sekolah melalui kegiatan-kegiatan diluar sekolah. Dengan demikian siswa dapat mengembangkan daya berpikir, daya kreatif, tanggung jawab dan melatih kemandirian.
Dengan kemandirian dalam kegiatan belajarnya siswa akan mampu memotivasi diri, percaya diri dan siswa siap untuk belajar setiap saat baik di sekolah maupun di luar sekolah.
Pentingnya nilai dari metode resitasi bukan terletak pada hasil tugasnya melainkan dari proses pengalaman kerja dalam pelaksanaan tugasnya karena pengalaman itulah yang diperlukan murid untuk kehidupan selanjutnya.
Share:

0 comment:

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.